Pages

TEXT

Senin, 08 Agustus 2011

PT KAI BUKA LINE BARU ANGKUTAN SEMEN HOLCIM

Sebagai komitmen untuk lebih serius menggarap angkutan barang, PT KAI dan PT Holcim Indonesia Tbk. sepakat membuka line baru angkutan semen Holcim dari Karangtalun ke Cirebon Prujakan. Pembukaan line baru ini menambah jumlah tujuan angkutan semen Holcim dengan kereta api dari 6 stasiun tujuan yang ada saat ini (Lempuyangan, Purwosari, Solo, Sragen, Brumbung, dan Semarang Poncol) menjadi 7 stasiun tujuan. Line baru ini juga menambah jumlah  kereta api angkutan semen dari Karangtalun dari 3 KA menjadi 4 KA per hari.
Angkutan semen Holcim Karangtalun- Cirebon Prujakan menggunakan armada gerbong GGW dengan jumlah rangkaian 18 gerbong sekali angkut dan ditarik menggunakan lokomotif CC 204. Keberangkatan dari Karangtalun pukul 05.36, dengan waktu tempuh 5 jam ditargetkan kiriman semen ini akan  sampai di stasiun Cirebon Prujakan pukul 10.36. Waktu bongkar (unloading) yang dibutuhkan  di stasiun tujuan kurang lebih selama 4 jam, sehingga armada kosongan akan tiba kembali di Karangtalun pukul 21.00.


 KLB Perdana angkutan Holcim Karangtalun-Cirebon Prujakan, siap berangkat dari Stasiun Kroya

Dengan tarif angkutan sebesar Rp. 393 per ton/km dan jarak tempuh 189 km, bea angkutan 1 gerbong (30 ton) mencapai Rp. 2.228.400. Selain bea angkutan tersebut untuk angkutan semen ini masih ada penambahan surcharge angkutan, sehingga total bea angkutan 1 gerbong mencapai rata- rata Rp. 2,5 juta. Dengan jumlah rangkaian 18 gerbong, angkutan semen ini akan memberikan tambahan pemasukan pendapatan kepada PT KAI sebesar Rp. 45 juta per hari.
Perjalanan perdana angkutan semen Holcim dari Karangtalun dengan tujuan Cirebon Prujakan dimulai Senin, (25/7) dengan menggunakan tem (telegram maklumat). Sebanyak 15 gerbong GGW semen tujuan Cirebon Prujakan dengan berat total 660 ton diberangkatkan dari Karangtalun pukul 05.30 dengan ditarik lok CC 2040306. KLB (Kereta api Luar Biasa) angkutan semen perdana ini diawaki oleh masinis Agus Riyanto dengan asisten Afif, Kondektur Anif dan TKA Nursamsi dari stasiun Cilacap. (Humaska)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar