Pages

TEXT

Senin, 19 September 2011



Direktur Utama PT. KAI Ignasius Jonan (tengah) memaparkan mengenai evaluasi angkutan Lebaran 2011 yang dilakukan oleh PT. KAI, didampingi oleh Direktur Operasi PT. KAI, Bambang Irawan (kedua kanan), Direktur Komersial PT. KAI, Sulistyo Wimbo Hardjito (kedua kiri) dan Kepala Daerah Operasi 1 Jakarta, Purnomo Radiq (kiri) serta VP PR, Sugeng Priyono (kanan).
                Pelaksanaan angkutan lebaran tahun 2011 (1432 H) dengan moda transportasi kereta api, baru saja berakhir Minggu, 11 September 2011, berjalan Aman, Lancar dan Terkendali. Walaupun demikian, masih ada beberapa catatan untuk  dilakukan perbaikan pada angkutan lebaran tahun depan.  Secara umum dapat kami jelaskan, sebagai berikut :
 1.      Masa angkutan Lebaran ditetapkan selama 20 hari, dimulai pra lebaran selama 7 hari sebelum lebaran mulai (23 Agustus - 29 Agustus), Lebaran selama 2 hari
          mulai (30 Agustus – 31 Agustus) dan purna Lebaran selama 11 hari atau mulai (1 September – 11 September 2011).
 2.      Dukungan Sarana selama masa Angkutan Lebaran 1432 H, antara lain:
         a.  Jumlah KA yang dioperasikan untuk angkutan lebaran sejumlah 226 KA, yang terdiri dari 198 KA reguler dan 28 KA tambahan lebaran.  Tempat duduk
              sebanyak 93.510.
         b. Pada setiap rangkaian KA ekonomi disediakan 1 gerbong barang (B) yang dapat memuat      motor (lebih kurang : 50 motor) dan sekaligus
            sebagai aling-aling
 3.      Maksimal daya angkut yang diijinkan sesuai peraturana:
         a. KA Kelas Eksekutif 100% dari tempat duduk
         b. KA Kelas Bisnis : 125 % dari tempat duduk.
         c. KA Kelas Ekonomi Komersial : 125 % dari tempat duduk
         d. KA Klas Ekonomi : 150 % dari tempat duduk.
 4.      Dukungan Prasarana selama masa Angkutan Lebaran 1432 H, antara lain:
         Perhatian khusus pada daerah/lokasi rawan gangguan dengan menyiapkan pegawai, bahan, dan peralatan untuk dapat mengambil tindakan perbaikan
         segera dalam kondisi khusus, berupa:
         a.  Penyediaan Alat Material Untuk Siaga (Amus) pada titik tertentu guna mengatasi gangguan dalam waktu yang relatif cepat
         b. Deteksi secara dini kondisi jalan rel dengan petugas Penilik Jalan/ JPJ ekstra
         c. Posko daerah rawan (banjir, longsor)
         d. Penjagaan ekstra pada perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan
         e. Perbaikan rambu perlintasan, mengecet rambu lalin yang kusam, dan perbaikan garis kejut
         f. Sosialisasi UU. No.23/2007 dengan memasang papan peringatan di setiap perlintasan sebidang
         g. Peningkatan pengawasan jembatan dan terowongan ;
         h. Pengendalian jumlah pembatas kecepatan (TASPAT) untuk memperlancar perjalanan KA
         i. Pemeriksaan keandalan/kelaikan radio lok dan alat komuinikasi lainnya ;
         j. Penyiapan regu terbang (Flying Gang) untuk mengantisipasi kemungkinan setiap gangguan prasarana ;
         k. Pengecekan prasarana wesel jalan rel secara intensif dan terpadu ;
         l. Dll.
 5.     Pelayanan Angkutan
         A. Sistem Tiketing
                1.Penjualan tiket KA Klas komersial (dilayani 40 hari sebelum tanggal keberangkatan)
                    a. Call Center 121 dengan pembayaran melalui:
                           - ATM (Mandiri, BRI, Panin, BII, BPR KS, BPD YK, NISP)
                           - Internet banking Mandiri dan CIMB Niaga Click
                           - SMS banking Mandiri
                  b. Pembelian tiket pada agen, kantor pos online, Gerai Chitos, Gerai Indomaret
                  c. Mobil ticketing (Cirebon, Purwokerto, Semarang)
                2. Penjualan tiket KA Ekonomi (dilayani 7 hari sebelum tanggal keberangkatan) di masing-masing stasiun keberangkatan KA
                3. Untuk menjamin keselamatan dilakukan pembatasan jumlah penumpang di setiap  kereta:
                         - KA Kelas Eksekutif : 100% atau 52 penumpang per kereta
                         - KA Kelas Bisnis : 125 % atau 80 penumpang per kereta.
                         - KA Kelas Ekonomi Komersial : 125 % atau 100 penumpang  per kereta
                         - KA Kelas Ekonomi non Komersial (jarak & jauh) : 150 % atau 150 penumpang per kereta.
         B. Pelayanan di Stasiun dan di atas KA
                a. Ruang tunggu khusus untuk LANSIA, ibu hamil dan anak-anak, serta penyandang cacat
                b. Petugas security service, customer service, Toilet gratis, AC pada ruang tunggu penumpang, water spray, bancik, peron tinggi, Info perjalanan dan
                    tariF KA.
                c. Disediakan kereta khusus kelas Ekonomi untuk LANSIA, anak –anak dan ibu menyusui.
6.      Volume Penumpang
         - Volume angkutan lebaran tahun 2011 sebanyak: 2.555.134 penumpang sedangkan tahun 2010 sebanyak 3.081.532 penumpang atau 83 %  dari tahun lalu
         - Puncak volume penumpang pra lebaran : H-2 dengan volume penumpang 115 ribu penumpang
         - Puncak volume penumpang purna lebaran : H2+4 dengan volume penumpang 146 ribu penumpang
         - Capaian volume penumpang tersebut karena dilakukan kebijakan, antara lain:
         - Kebijakan peningkatan keselamatan perjalanan KA  dengan penempatan kereta aling-aling (kereta barang) sekaligus untuk angkutan motor.
         - Kebijakan kepadatan KA Ekonomi hanya boleh mengangkut 150 penumpang per kereta dan kelas bisnis 80 penumpang per kereta.
 7.      Tambahan KA Lebaran
          KA tambahan lebaran 1432 H terdiri dari KA tambahan non komersial dan KA komersial dengan rincian sebagai berikut:
          a. KA NON KOMERSIAL (dijalankan H-5 s.d H2+7)
             - Pasundan Lebaran, Relasi Surabaya – Bandung PP
             - Kertajaya Lebaran, relasi Pasasenen – Pasarturi PP
             - Tawangjaya Lebaran, relasi Pasarsenen –Semarang PP
             - Matarmaja Lebaran, relasi Pasarsenen- Malang PP
             - Mantab Lebaran, relasi Madiun – Tanahabang PP
             - Kutojaya  Utara Lebaran, relasi Pasarsenen-Kutoarjo PP
             - Komunitas Lebaran, relasi Jakarta- Surabaya PS. Turi PP
             - Komunitas Lebaran, relasi  Kiaracondong-Kutoarjo PP
          b. KA KOMERSIAL (dijalankan H-5 s.d H2+11)
             - Argo Anggrek, relasi Gambir-pasarturi PP
             - Sawunggalih, relasi Pasarsenen-Kutoarjo PP
             - Argo Lawu, relasi Gambir – Solo pp
             - Gajayana, relasi Gambir-Malang PP
             - Cirebon Ekspres, relasi Gambir – Cirebon PP
             - Gajah Wong, relasi Pasarsenen – Yogyakarta PP
 8.      Evaluasi Pelaksanaan angkutan Lebaran 1432 H
         1. Dijalankan semua KA tambahan lebaran baik komersial maupun non komersial
         2. Hingga H2+11 frekwensi KA tambahan lebaran yang dijalankan sebanyak 441 perjalanan KA
         3. Rata-rata kelambatan kedatangan KA di stasiun tujuan
             - KA Reguler 50 menit dengan kelambatan tertinggi pada KA Sritanjung 131 menit, dan terendah KA Argo Parahyangan dengan kelambatan 7 menit.
             - KA Tambahan lebaran sebesar 66 menit dengan kelambatan tertinggi KA Gajah Wong 158 menit dan terandah KA Komunitas Jakarta –Surabaya PS. Turi
               dengan kelambatan 27 menit
        4. Untuk angkutan motor dilakukan kerjasama dengan ekspeditur, dengan menggunakan kereta bagasi yang di rangkaikan pada rangkaian KA regular
            maupun KA tambahan lebaran dari H-4 s/d H2+11 telah di angkut sebanyak 2.012 motor
9.      Lain-lain
         1.Layanan KA ekonomi:
            - Pengangkutan KA dengan system boarding akan dilanjutkan dengan pola layanan tiket dapat dibeli H-40 sebelum keberangkatan
              dengan tanda nomor tempat duduk
            - Tiket berdiri  dijual pada hari H, seperti penjualan tiket  KA kelas Bisnis.
        2. Mengusulkan kepada pemerintah guna meningkatkan jumlah Kereta Ekonomi dan Gerbong angkutan Motor sebanyak 25 % atau sekitar 250 unit
            kereta penumpang kelas ekonomi dan 100 gerbong angkutan motor serta 40 unit Lokomotif untuk meningkatkan kapasitas angkutan lebaran 
            tahun 2012 (1432 H), sehingga diharapkan mampu meningkatkan TAMBAHAN angkutan sekitar 700 ribu atau sekitar 25 % tambahan penumpang
            kelas ekonomi dan 100 ribu motor selama 20 hari operasi lebaran
        3. Hasil penertiban penumpang tanpa tiket selama masa angkutan lebaran tercatat sebanyak 5.980 orang
       4. Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban, PT KAI menyiapkan tenaga bantuan keamanan dari unsur TNI dan Polri sebanyak 2.712 personil,
          termasuk untuk pengawalan di kabin lokomotif.  Untuk layanan di Stasiun dibantu oleh Pramuka, anggota masyarakat dan LSM
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung angkutan lebaran dengan kereta api  tahun 2011 (1432 H), sehingga dalam pelaksanaannya dapat berlangsung dengan baik. (Humaska)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar