Arus mudik dan arus balik angkutan Lebaran 2011
langsung dipantau oleh Direksi PT. Kereta Api Indonesia (KAI)
(Persero). Hal ini sebagai bukti nyata bahwa PT. KAI ingin mensukseskan
dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pemudik Lebaran yang
menggunakan kereta api (KA) sebagai moda transportasi mereka menuju ke
kampung halaman maupun untuk kembali ke kota mereka beraktifitas. Dalam
pantauan arus mudik, Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta dan Daop 2
Bandung, menjadi pusat perhatian. Dikarenakan dari dua Daop ini,
merupakan titik keberangkatan awal para pemudik yang akan menuju Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan pada arus balik, Daop 8 Surabaya, Daop
6 Yogyakarta menjadi pusat pantauan, terlebih karena di daerah ini
banyak melintas KA-KA yang akan menuju Jakarta maupun Bandung, baik KA
kelas ekonomi maupun Kelas Bisnis dan Eksekutif.
Direktur
Utama PT. KAI, Ignasius Jonan memeriksa kelengkapan sertifikasi Masinis
yang akan melayani KA Argo Bromo Anggrek sebelum KA ini berangkat dari
Stasiun Gambir.
Seperti
yang dijelaskan oleh Vice President (VP) Public Relations PT. KAI,
Sugeng Priyono, masing-masing Direksi ini mendapatkan tugas bergantian
untuk memantau angkutan Lebaran di berbagai Daop yang berada di Pulau
Jawa. “Selain memberikan support langsung kepada seluruh pegawai kami
yang berada di lintas, Direksi pun tidak segan-segan untuk terjun
langsung memeriksa berbagai kesiapan sarana dan prasarana, juga kepada
sarana pendukung pelayanan lainnya kepada penumpang, seperti posko
kesehatan, toilet, ruang tunggu dan fasilitas umum lainnya” tuturnya
sesaat selesai melakukan pemeriksaan di Stasiun Tugu Yogyakarta, Jumat
(2/9).
Direktur
Keselamatan dan Keamanan PT. KAI, Rono Pradipto turut memeriksa tiket
KA penumpang KA Taksaka Lebaran sebelum KA ini berangkat dari Stasiun
Gambir, guna menjaring penumpang yang tidak memiliki tiket.
“Bahkan,
pemeriksaan pun dilakukan kepada petugas yang melayani langsung
penumpang KA. Seperti masinis yang membawa rangkaian KA penumpang,
diperiksa berbagai kelengkapan sertifikasi yang dimilikinya sampai
kondisi fisiknya. Jika tidak memenuhi persyaratan atau SOP, mereka akan
diganti dengan petugas lainnya yang lebih siap,” tegas Sugeng. Sudah
barang tentu, semua ini berdasarkan pada faktor keselamatan dan
peningkatan pelayanan.
Direktur
Utama PT. KAI, Ignasius Jonan menyempatkan berinteraksi dengan
penumpang KA Gajayana yang berhenti di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Ia menambahkan, pemeriksaan juga dilakukan kepada penumpang, guna
menjaring mereka yang tidak memiliki tiket atau penumpang yang
menggunakan tiket tidak sebagai mana mestinya. “Seperti yang sudah
diketahui bersama, tahun ini kami menerapkan pola batas kuota
penumpang, terutama KA Ekonomi yang dibatasi maksimum 150% dan 125%
dari jumlah tempat duduk agar faktor keselamatan yang diamanahkan
undang-undang dan kenyamanan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,”
jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar