Selasa, 30 Agustus 2011
Pembajakan KA Gajayana Tambahan Lebaran (Ps.Senen)
Jakarta - Drama pembajakan kereta terjadi saat mudik lebaran. Pemerintah diminta belajar dari hal tersebut agar tak terulang pada hari-hari ke depan.
"Ini tidak bisa tidak, faktor keamanan harus diperhatikan. Aparat keamanan harus ditambah kalau sebelumnya hanya di stasiun, pelabuhan atau terminal kali ini harus ikut di perjalanan. Jadi jangan hanya mengamankan lokasi keberangkatan dan tujuan tapi juga mengikuti perjalanan," Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhidin kepada detikcom, Minggu (28/8/2011).
Menurut Muhidin, Komisi V yang membidangi transportasi sebelum ini telah beberapa kali menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan instansi terkait termasuk PT KAI dalam rangka persiapan mudik. Dalam berbagai rapat itu, Muhidin meminta agar pemerintah tidak hanya memperhatikan faktor kenyamanan pemudik tetapi juga faktor keamanan.
"Dari sisi transportasi, seperti jalan-jalan, rel, masyarakat tak usah khawatir pasti cukup. Namun pihak keamanan juga harus mengantisipasi adanya gangguan keamanan. Kejadian pembajakan itu jangan sampai terulang. Apalagi mudik ini melibatkan jumlah orang yang banyak," katanya.
Seperti diketahui, KA Gajayana Lebaran pada Sabtu (27/8) pagi dibajak oleh oknum TNI bernama Serti Darso saat melintas di Stasiun Haurgeulis Daops III Cirebon. Saat itu, Darso menodongkan senjata api dan senjata tajam ke arah masinis, Yodian Wiliarso dan asistennya Bambang Suradi.
Pelaku membajak kereta tersebut karena ingin segera bertemu dengan komandannya. Darso disergap puluhan polisi di Stasiun Senen ketika teknisi KA melakukan pengereman kereta.
Polisi sempat melepaskan tembakan sebanyak tiga kali untuk memperingatkan pelaku. Bersama dengan ditangkapnya Darso, polisi mengamankan Sugiyanto. Namun Sugiyanto dilepas kembali karena tidak terkait dengan aksi pembajakan yang dilakukan Darso
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar