Komitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kebersihan baik di atas kereta api (KA) maupun di stasiun, terus dilakukan oleh manajemen PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) demi kepuasan para pengguna jasanya. Disadari atau tidak, peran perkeretapian sebagai salah satu moda transportasi massal semakin nyata saat ini, terutama untuk memberikan solusi dalam memecah kemacetan di jalan raya. Namun, jika peran penting ini tidak dibarengi dengan pelayanan yang optimal kepada para pengguna jasa KA, akan terasa hambar.
Direktur Komersial. KAI, Sulistyo Wimbo Hardjito, membuka Lokakarya Kebersihan Kereta dan Stasiun, yang diikuti oleh para penanggung jawab kebersihan di kereta dan stasiun, baik internal PT. KAI maupun mitra kerja PT. KAI dalam bidang kebersihan.
Berbagai kekurangan yang ada selama ini, terutama dalam pelayanan, terus diperbaiki satu demi satu. Dan, yang paling menjadi sorotan para pengguna jasa selama ini, ialah kebersihan kereta dan stasiun. Hal ini pun sempat disinggung oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik dalam acara peluncuran kereta batik beberapa waktu yang lalu. Menurutnya, keluhan masyarakat terhadap kereta api adalah tentang kelambatan dan kekotoran, jika saja seluruh toilet di kereta api bersih, maka semuanya akan beres.
Direktur Operasi PT. KAI, Bambang Irawan (kiri) menandatangani Komitmen untuk senantiasa menjaga kebersihan di lingkungan Stasiun maupun Kereta demi kepuasan para pengguna jasa Kereta Api, yang disaksikan oleh Direktur Komersial. KAI, Sulistyo Wimbo Hardjito (tengah) dan VP Hospitality, Drs. Noor Hamidi S. M. Si (kanan)
Dalam lokakarya ini, diisi paparan dari VP Hospitality PT. KAI, Drs. Noor Hamidi S. M. Si (tengah), serta Parlidungan Marpaung (kanan) dengan moderator Manajer Pelayanan Stasiun, Djoko Soekotjo (kiri)
Ia menambahkan, prestasi yang baik ini, jika tidak dipertahankan sama saja dengan percuma. “Harus cari solusi dari setiap masalah yang ada, jangan saling menyalahkan, karena pelayanan kebersihan harus dilakukan oleh pegawai PT. KAI, akan memberikan kenyamanan. Dan itu merupakan kompensasi bagi penumpang yang mutlak diberikan oleh kita,” tutur Wimbo kepada seluruh peserta lokakarya yang berasal dari mitra rekanan kerja PT. KAI yang bergerak dalam bidang cleaning service dan internal PT. KAI sendiri.
Sebanyak lebih dari 100 peserta yang mengikuti Lokakarya ini, turut pula menandatangani komitmen untuk menjaga kebersihan dan keindahan Stasiun serta kereta.
Diharapkannya, dengan adanya lokakarya ini, akan muncul sebuah standar baku yang digunakan menilai dan menyamakan persepsi mengenai pelayanan kebersihan di atas kereta api dan stasiun. Baik dalam kategori sumber daya manusia (SDM) yang mengelola sampai pada alat-alat dan bahan baku yang digunakan. Dalam lokakarya ini, diisi paparan dari Vice President (VP) Hospitality PT. KAI, Drs. Noor Hamidi S. M. Si, serta Parlidungan Marpaung. (Humaska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar